KAYA
Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai.
Jika ingin kaya berhematlah dan jika ingin pandai rajinlah belajar.
Orang kaya janganlah di angan, orang miskin jangan dihina.
Rejeki orang itu tidak pasti, yang kaya bisa jadi miskin dan yang miskin bisa jadi kaya.
Orang kaya tempat meminta, orang pandai tempat bertanya.
Jangan malu bertanya jika tidak tahu, bila perlu mintalah pertolongan pada orang yang tahu.
infokocakseru
Sabtu, 15 Oktober 2011
Pantun Jenaka (1)
Kulihat seekor cicak
Memanjat pohon kenari
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat nenek menari
Buah apel enak rasanya
Di hutan banyak cempedak
Ayahku tertawa-tawa
Melihat kakek duduk berbedak
Banyak tempat kursus bahasa
Tapi tidak sediakan kopi
Banyak tikus tertawa-tawa
Melihat kucing memakai topi
Bibi membuat gulai
Kakak sedang berkaca
Penonton bersorak ramai
Melihat kera bersepeda
Siapa tak suka ikan teri
Mudah disimpan ke dalam kendi
Seketika musang berlari
Dikejar ayam membawa bedil
Ikan tuna bukan di tambak
Jangan masukkan ke dalam peti
Kami tertawa terbahak-bahak
Lihat nenek pakai rok mini
Memanjat pohon kenari
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat nenek menari
Buah apel enak rasanya
Di hutan banyak cempedak
Ayahku tertawa-tawa
Melihat kakek duduk berbedak
Banyak tempat kursus bahasa
Tapi tidak sediakan kopi
Banyak tikus tertawa-tawa
Melihat kucing memakai topi
Bibi membuat gulai
Kakak sedang berkaca
Penonton bersorak ramai
Melihat kera bersepeda
Siapa tak suka ikan teri
Mudah disimpan ke dalam kendi
Seketika musang berlari
Dikejar ayam membawa bedil
Ikan tuna bukan di tambak
Jangan masukkan ke dalam peti
Kami tertawa terbahak-bahak
Lihat nenek pakai rok mini
Jumat, 14 Oktober 2011
Peribahasa dan Maksudnya - Panas
PANAS
Makan bubur panas-panas.
Kita harus bisa mempergunakan waktu sebaik-baiknya
.
Panas-panas tahi ayam.
Giat-giatnya bekerja hanya pada waktu permulaan saja.
Panas tidak selamanya sampai petang.
Kesenangan atau penderitaan yang dirasakan tidak akan tetap.
Panas setahun dihapus hujan sehari.
Kebaikan yang telah banyak dilakukan dihapus oleh kesalahan yang hanya sedikit.
Disangkanya panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari.
Disangkanya tetap akan menjadi orang yang mulia atau kaya, tapi tanpa diduga malah ditimpa musibah sehingga jadi miskin.
Siang berpanas, siang berembun.
Orang yang sangat miskin tidak mempunyai tempat tinggal.
Sudah berpanas berbaju pula.
Sudah sangat susah, ditambah lagi masalah yang lain.
Tidak lekang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan.
Tetap seperti semula, tidak ada yang berubah.
Makan bubur panas-panas.
Kita harus bisa mempergunakan waktu sebaik-baiknya
.
Panas-panas tahi ayam.
Giat-giatnya bekerja hanya pada waktu permulaan saja.
Panas tidak selamanya sampai petang.
Kesenangan atau penderitaan yang dirasakan tidak akan tetap.
Panas setahun dihapus hujan sehari.
Kebaikan yang telah banyak dilakukan dihapus oleh kesalahan yang hanya sedikit.
Disangkanya panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari.
Disangkanya tetap akan menjadi orang yang mulia atau kaya, tapi tanpa diduga malah ditimpa musibah sehingga jadi miskin.
Siang berpanas, siang berembun.
Orang yang sangat miskin tidak mempunyai tempat tinggal.
Sudah berpanas berbaju pula.
Sudah sangat susah, ditambah lagi masalah yang lain.
Tidak lekang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan.
Tetap seperti semula, tidak ada yang berubah.
Pantun Nasehat (3)
Jalan di desa pada becek
Dilewati oleh pedati
Jangan engkau suka meledek
Jadilah anak yang berbudi
Burung camar terbang tinggi
Terbang sampai ke awan
Tidak boleh engkau memaki
Supaya tidak dibenci kawan
Roda mobil ada empat
Sepeda motor ada gigi
Kalau engkau punya sahabat
Nanti bisa saling berbagi
Petasan bunyinya menggelegar
Tidak boleh dilempar
Kalau kamu rajin belajar
Nanti jadi anak pintar
Asinan tarok di wadah
Yang kusuka asinan pala
Kalau engkau taat ibadah
Pasti engkau dapat pahala
Buah kurma manis sekali
Dibawa dari Saudi Arabia
Sebaiknya kita rajin mengaji
Supaya menjadi orang bertaqwa
Dilewati oleh pedati
Jangan engkau suka meledek
Jadilah anak yang berbudi
Burung camar terbang tinggi
Terbang sampai ke awan
Tidak boleh engkau memaki
Supaya tidak dibenci kawan
Roda mobil ada empat
Sepeda motor ada gigi
Kalau engkau punya sahabat
Nanti bisa saling berbagi
Petasan bunyinya menggelegar
Tidak boleh dilempar
Kalau kamu rajin belajar
Nanti jadi anak pintar
Asinan tarok di wadah
Yang kusuka asinan pala
Kalau engkau taat ibadah
Pasti engkau dapat pahala
Buah kurma manis sekali
Dibawa dari Saudi Arabia
Sebaiknya kita rajin mengaji
Supaya menjadi orang bertaqwa
Pantun Nasehat (2)
Beli buah duren di pasar
Duren yang wangi baunya
Wahai anakku rajin belajar
Kelak engkau banyak ilmunya
Buah duku buah kedondong
Dibawa ke rumah paman
Jangan belagu dan sombong
Nanti malah gak punya teman
Ada kakek sedang lewat
Sambil membawa kelapa muda
Badan kita mesti dirawat
Biar jadi awet muda
Anak kecil suka martabak
Kalau gak dikasih malah nangis
Jadilah orang yang bermartabat
Jangan suka mengemis
Ada tepung ada telur
Dicampur jadi adonan
Jangan mundur dalam bertempur
Maju terus biar menang
Burung dara terbang tinggi
Hinggap di pohon kina
Saudara jangan tinggi hati
Tinggi hati tak ada gunanya.
Duren yang wangi baunya
Wahai anakku rajin belajar
Kelak engkau banyak ilmunya
Buah duku buah kedondong
Dibawa ke rumah paman
Jangan belagu dan sombong
Nanti malah gak punya teman
Ada kakek sedang lewat
Sambil membawa kelapa muda
Badan kita mesti dirawat
Biar jadi awet muda
Anak kecil suka martabak
Kalau gak dikasih malah nangis
Jadilah orang yang bermartabat
Jangan suka mengemis
Ada tepung ada telur
Dicampur jadi adonan
Jangan mundur dalam bertempur
Maju terus biar menang
Burung dara terbang tinggi
Hinggap di pohon kina
Saudara jangan tinggi hati
Tinggi hati tak ada gunanya.
Minggu, 09 Oktober 2011
Pantun Nasehat (1)
Oleh - oleh dari Sukabumi
Jangan sekedar sepatu sandal
Boleh krisis ekonomi
Asalkan jangan krisis moral
Makan tahu di tepi jalan
Sambil lihat kuda lari kencang
Anakku yang ku banggakan
Jangan pernah lupakan sembayang
Ada kaca terpecah - pecah
Ada nenek minum jamu
Daripada kita marah - marah
Lebih baik menuntut ilmu
Jangan sekedar sepatu sandal
Boleh krisis ekonomi
Asalkan jangan krisis moral
Makan tahu di tepi jalan
Sambil lihat kuda lari kencang
Anakku yang ku banggakan
Jangan pernah lupakan sembayang
Ada kaca terpecah - pecah
Ada nenek minum jamu
Daripada kita marah - marah
Lebih baik menuntut ilmu
Langganan:
Postingan (Atom)